
Semakin banyak wanita maupun pria yang mulai memperhatikan kesehatan kulitnya. Untuk mendapatkan kulit yang lebih sehat dan bercahaya, mereka pergi ke salon kecantikan atau klinik estetika. Mereka mencari profesional yang berdedikasi untuk membantu memperbaiki kondisi kulit mereka.
Profesional yang memiliki keahlian dalam perawatan kulit dikenal dengan sebutan ahli estetika (esthetician). Selain bekerja di salon, ahli estetika juga sering berkolaborasi dengan dokter kulit (dermatolog) maupun ahli bedah plastik. Bahkan, seorang esthetician bisa menjadi wirausaha dengan membuka salon atau klinik kecantikan sendiri.
Apa itu Esthetician?
Dikenal juga sebagai spesialis perawatan kulit, esthetician adalah tenaga profesional yang bekerja dengan alat dan produk skin care. Perawatan wajah adalah bagian paling umum dari pekerjaan mereka. Selain itu, mereka juga melakukan berbagai treatment kecantikan lain seperti pijat, waxing, chemical peel, hingga scrub.
Pekerjaan mereka mencakup penerapan metode perawatan kosmetik hingga memberikan informasi dan saran yang sesuai dengan jenis serta kondisi kulit klien. Biasanya, mereka bekerja di salon kecantikan, spa, klinik kesehatan, maupun klinik estetika.
Setiap negara (atau di Indonesia: setiap daerah dengan aturan khusus) memiliki syarat lisensi berbeda. Umumnya, syarat tersebut meliputi pendidikan formal di bidang estetika atau pelatihan magang, serta ujian tertulis dan praktik.
Cara Menjadi Esthetician
1. Mengikuti pelatihan formal di sekolah kecantikan
Sebelum mendapatkan lisensi, calon esthetician harus menempuh pendidikan formal dari program estetika yang disetujui pemerintah atau lembaga terkait. Studi mencakup facial, perawatan kimia, analisis kulit, penyakit kulit, aplikasi makeup, waxing, dan lainnya.
Artikel Terkait
Program biasanya tersedia di sekolah kecantikan (cosmetology school) atau lembaga pelatihan vokasi. Setiap negara bagian atau daerah punya persyaratan berbeda, sehingga calon siswa perlu memastikan program yang dipilih sesuai dengan standar lisensi.
2. Mendapatkan lisensi resmi
Untuk dapat bekerja secara profesional, seorang esthetician harus memiliki lisensi resmi dari lembaga sertifikasi atau dewan kecantikan. Syarat umum biasanya meliputi kelulusan dari sekolah terakreditasi serta lulus ujian tertulis dan praktik.
Beberapa lembaga juga memperbolehkan jalur magang (apprenticeship) sebagai pengganti pendidikan formal untuk memenuhi persyaratan lisensi.
3. Mengikuti pendidikan berkelanjutan
Esthetician perlu memperbarui lisensinya secara berkala dengan mengikuti pendidikan lanjutan. Kursus tingkat lanjut biasanya membahas topik lebih spesifik seperti teknologi perawatan kulit terbaru, penggunaan alat berbasis laser, atau tren perawatan anti-aging.
Seminar, workshop, dan konferensi juga dapat digunakan sebagai sarana memenuhi standar pendidikan berkelanjutan.

4. Mengembangkan pengalaman praktis
Selain pendidikan, pengalaman lapangan sangat penting. Banyak ahli estetika memulai karier sebagai asisten di salon atau klinik untuk memperkuat keterampilan praktis. Pengalaman langsung membantu mereka membangun kepercayaan diri dan mengasah kecepatan serta ketelitian dalam bekerja.
5. Membangun jaringan
Dunia kecantikan sangat bergantung pada relasi. Bergabung dengan komunitas profesional, mengikuti pameran kecantikan, atau menjalin kerja sama dengan dokter kulit dan pemilik klinik dapat membuka peluang kerja maupun bisnis.
6. Menguasai keterampilan bisnis
Bagi mereka yang ingin membuka usaha sendiri, pengetahuan tentang manajemen bisnis, pemasaran, hingga pelayanan pelanggan menjadi sangat penting. Dengan kombinasi keterampilan teknis dan bisnis, esthetician bisa lebih sukses dalam mengembangkan karier.
7. Mengikuti perkembangan tren industri
Dunia estetika selalu berkembang. Seorang esthetician harus terus update terhadap tren perawatan terbaru, inovasi produk, serta teknologi baru dalam perawatan kulit agar tetap relevan dan kompetitif.
Tugas dan Tanggung Jawab Aesthetician
Seorang esthetician tidak mendiagnosis atau mengobati penyakit medis kulit. Fokus pekerjaan mereka adalah pada perawatan kulit untuk kesehatan dan kecantikan secara umum.
Namun, pelatihan mereka memungkinkan untuk mendeteksi adanya masalah kulit yang memerlukan perhatian medis. Dalam hal ini, mereka akan menyarankan klien berkonsultasi dengan dermatolog atau tenaga medis lainnya.
Selain menggunakan minyak, krim, masker, salep, dan lotion, esthetician juga memanfaatkan perangkat mekanik maupun medis. Beberapa alat yang umum digunakan meliputi mesin laser, perangkat IPL (intense pulsed light), pemanas parafin, mesin terapi cahaya LED, alat mikrodermabrasi, dan lainnya. Untuk menggunakan peralatan tertentu, mereka mungkin membutuhkan pelatihan tambahan.
Secara umum, pekerjaan esthetician mencakup:
- Menyambut klien dengan ramah dan profesional, mendampingi ke ruang perawatan,
- Melakukan konsultasi untuk mengetahui kebutuhan serta jenis/kondisi kulit klien,
- Memberikan berbagai layanan perawatan kulit,
- Melakukan ekstraksi komedo (whitehead/blackhead),
- Memberikan pijat wajah maupun kulit kepala untuk tujuan relaksasi dan terapi,
- Menghilangkan rambut dengan metode waxing atau laser,
- Menjalankan jadwal perawatan tepat waktu,
- Mengaplikasikan makeup wajah.
Kualifikasi Esthetician
Untuk dapat menjalankan tugasnya, ahli estetika membutuhkan keterampilan khusus. Mereka wajib menyelesaikan program pelatihan estetika/kosmetologi sebelum dapat berpraktik. Program ini mencakup pembelajaran di kelas dan praktik lapangan.
Kriteria umum yang diharapkan antara lain:
- Teliti: Prosedur seperti hair removal, facial, atau chemical peel membutuhkan ketelitian tinggi.
- Keterampilan teknis: Menguasai metode perawatan dan alat kecantikan modern.
- Pengetahuan keselamatan: Memahami prosedur kebersihan, sterilisasi alat, dan keamanan penggunaan bahan kimia.
- Pengetahuan medis dasar: Memahami jenis kulit serta cara perawatannya dengan benar.
- Keterampilan interpersonal: Mampu memahami kebutuhan klien, berkomunikasi baik, dan bekerja dalam tim.
Peluang Kerja Esthetician
Profesi ahli estetika punya prospek kerja yang luas karena dunia kecantikan selalu berkembang dan semakin banyak orang yang peduli dengan kesehatan kulit. Klinik estetika, salon kecantikan, hingga spa terus membutuhkan tenaga ahli yang bisa memberikan perawatan kulit dengan standar profesional. Mulai dari facial, waxing, hingga treatment modern berbasis teknologi, semua memerlukan keahlian khusus esthetician.
Selain bekerja di bawah naungan klinik atau salon, banyakaesthetician yang memilih jalur mandiri dengan membuka usaha sendiri. Penguasaan keterampilan teknis ditambah kemampuan mengelola bisnis membuat peluang untuk memiliki salon atau klinik pribadi terbuka sangat lebar. Profesi ini juga bisa membawa aesthetician masuk ke bidang edukasi, misalnya menjadi instruktur atau trainer bagi calon estetisi baru.