
Keterampilan kepemimpinan punya peran penting dalam pengembangan karier seseorang, termasuk bagi pemilik maupun manajer salon. Keterampilan teknis memang sangat membantu dalam memajukan karier dan bisnis. Tapi untuk bisa menjalankan salon dengan sukses, kamu harus jadi pemimpin yang disegani.
Untuk menjadi pemimpin, kamu perlu menguasai soft skills seperti kemampuan berkomunikasi dan menjadi pendengar yang baik. Sebagai pemilik atau manajer salon, kamu juga harus mengembangkan kemampuan berpikir kritis, mengambil inisiatif, serta belajar bagaimana memotivasi dan memberdayakan karyawan.
Supaya kariermu terus berkembang, kamu harus terus menantang diri sendiri untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan. Beberapa orang memang punya jiwa kepemimpinan alami. Kabar baiknya, kepemimpinan bisa dipelajari dan dilatih dengan menginternalisasi sejumlah karakteristik utama yang disertai tindakan nyata.
Keterampilan Kepemimpinan Manajer Salon
1. Ambil inisiatif
Kamu tahu bahwa pemilik atau manajer salon punya tugas dan tanggung jawab yang besar. Sebagai pemimpin utama salon, kamu harus bisa melakukan berbagai pekerjaan tanpa harus diminta. Di sinilah inisiatifmu benar-benar diuji. Kamu mulai bekerja atas dasar kesadaran diri dan harus menyelesaikan semua tugas sampai tuntas dengan cara apa pun.
Suatu hari, kamu akan sadar bahwa keluar dari zona nyaman secepat mungkin sering kali jadi pilihan terbaik. Semakin banyak pekerjaan yang kamu lakukan, semakin banyak pula hal yang bisa kamu pelajari — apalagi jika kamu belum pernah melakukannya sebelumnya.
2. Berpikir kritis
Pemimpin yang baik bisa memprediksi berbagai kemungkinan, termasuk masalah yang mungkin terjadi. Kamu juga mulai memikirkan cara paling efektif untuk mencegah atau mengatasi masalah yang sudah muncul. Pikiranmu akan terbiasa menemukan berbagai pilihan yang bisa dijadikan solusi.
Artikel Terkait
Di sisi lain, kamu juga akan sadar bahwa ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan bisnis. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, biasakan berdiskusi dengan karyawan dan pelanggan. Tanyakan hal-hal di salon yang menjadi kendala bagi mereka. Di saat yang sama, mereka juga bisa memberi masukan yang memperkaya pengetahuanmu.
3. Ketegasan dalam mengambil keputusan
Pemimpin yang efektif adalah mereka yang bisa membuat keputusan dengan cepat. Biasanya, kecepatan dalam mengambil keputusan akan meningkat seiring waktu dan pengalaman. Saat kamu sudah menguasai satu bidang tertentu yang berkaitan dengan industri kecantikan, kamu akan bisa mengambil keputusan jauh lebih cepat.
Ketegasan adalah keterampilan kepemimpinan yang sangat berharga karena bisa membantu bisnis berjalan dengan optimal. Selain pengalaman, ketegasan juga dipengaruhi oleh hasil riset, penetapan tujuan, dan kemampuan memecahkan masalah.
4. Membangun tim
Kepemimpinan menuntut kemampuan untuk membangun dan mempertahankan tim yang kuat dan kolaboratif. Bersama mereka, kamu berjuang mencapai tujuan yang sama demi kemajuan bisnis. Kamu hanya bisa punya tim yang solid kalau punya keterampilan interpersonal yang baik. Hal ini cuma bisa tercipta kalau komunikasi di lingkungan salon berjalan dengan baik.

Rapat mingguan atau bulanan adalah momen yang pas untuk memperkuat hubungan dengan karyawan. Gunakan kesempatan ini untuk menyampaikan tujuan bisnis dan mencari tahu masalah yang ada sekaligus berusaha menemukan solusinya.
5. Punya integritas
Integritas sering dikaitkan dengan kejujuran, tapi maknanya jauh lebih luas dari itu. Saat kamu punya integritas, kamu bisa mempertahankan nilai-nilai yang kuat. Dalam bekerja, kamu bisa menjaga citra positif dan membuat keputusan berdasarkan etika serta norma.
Pemilik atau manajer salon menerapkan praktik kerja yang jujur dan memberi contoh nyata kepada semua karyawan. Integritas terlihat saat kamu menjunjung tinggi nilai-nilai seperti profesionalisme, etika, diplomasi, dan tanggung jawab.
6. Kemampuan mengajar
Setiap orang punya keterampilan dan pengetahuan yang berbeda-beda. Beberapa karyawan mungkin lebih terampil dibanding yang lain, terutama kalau kamu merekrut staf yang belum banyak pengalaman. Di sinilah tugasmu sebagai pemilik atau manajer salon untuk mengajar dan membimbing mereka.
Kamu mengajarkan keterampilan teknis dan menanamkan nilai-nilai budaya salon. Kemampuan untuk memberi motivasi dan arahan memungkinkan kamu menciptakan lingkungan kerja yang suportif. Sering kali, kamu harus lebih memikirkan keberhasilan tim dibanding diri sendiri.
7. Pemecahan masalah
Pemilik atau manajer salon yang baik harus terampil menyelesaikan masalah yang muncul di tempat kerja. Pemecahan masalah yang efektif sering membutuhkan langkah-langkah sistematis untuk menemukan solusi terbaik. Untuk melakukannya, kamu perlu ketenangan dan kesabaran ekstra.
Dengan menyelesaikan masalah secara tepat, kamu akan membuat kinerja bisnis berjalan lebih lancar. Kamu mungkin masih menemui hambatan di sana-sini, tapi pada akhirnya kamu akan bisa mengatasinya lebih cepat. Pemecah masalah yang baik juga butuh beberapa keterampilan lain seperti berpikir kritis, ketegasan, dan kemampuan analisis yang kuat.
Cara Melatih Leadership
Melatih kemampuan kepemimpinan bisa dimulai dari hal sederhana — seperti membiasakan diri untuk bertanggung jawab atas keputusan yang kamu buat setiap hari. Coba ambil peran lebih besar di tempat kerja, misalnya dengan mengatur jadwal tim, memimpin rapat kecil, atau membantu rekan kerja yang kesulitan. Dari situ, kamu akan belajar bagaimana memimpin dengan empati sekaligus menjaga ketegasan dalam situasi nyata.
Selain itu, penting juga untuk belajar dari pemimpin lain. Kamu bisa memperhatikan gaya kepemimpinan orang yang kamu anggap inspiratif, baik di dunia salon maupun di bidang lain. Amati bagaimana mereka berkomunikasi, memotivasi tim, dan menyelesaikan konflik. Jangan ragu untuk meminta masukan dari mentor atau rekan kerja agar kamu tahu area mana yang masih perlu diperbaiki.
Terakhir, terus asah kemampuan interpersonal dan emosionalmu. Seorang pemimpin yang baik pandai memberi instruksi dan mampu memahami orang lain. Latih empati, kesabaran, dan kemampuan mendengarkan aktif. Semakin kamu terbiasa mengenali kebutuhan serta perasaan anggota tim, semakin mudah kamu membangun kepercayaan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.