Penyebab Ketombe dan Cara Menghilangkannya Secara Alami

ketombe rambut dandruff mengobati

Salah satu masalah rambut yang paling sering muncul adalah ketombe. Berupa butiran atau serpihan halus di rambut dan kulit kepala, pada umumnya ketombe disebabkan oleh kulit kepala yang berminyak atau kering. Mikroba Malassezia globosa di kulit kepala juga disebut berperan dalam munculnya ketombe.

Meskipun tidak menular, ketombe sangat mengganggu dan memalukan bagi banyak orang. Ada juga orang yang tidak terlalu peduli dengan ketombe selama rambut mereka terlihat rapi. Tapi buat kamu yang benar-benar memperhatikan penampilan, ketombe harus segera diatasi.

Apa Itu Ketombe?

Pada dasarnya, ketombe muncul saat sedikit kulit kering terlepas dari kulit kepala. Kamu mungkin melihat serpihan di rambut atau di bahu. Ketombe juga bisa membuat kulit kepala terasa gatal. Walau ini masalah normal yang bisa dialami siapa saja, ternyata tidak sesederhana itu.

Satu hal yang perlu kamu tahu, pemahaman tentang ketombe sering tumpang tindih dengan dermatitis seboroik atau kondisi kulit lain yang menyebabkan kulit kepala bersisik. Ada juga anggapan bahwa ketombe merupakan bentuk ringan dari dermatitis seboroik.

Ketombe ringan bisa diatasi dengan sampo harian yang lembut. Kalau itu tidak berhasil, pengobatan mungkin diperlukan. Namun, seberapa pun rajinnya kamu mengatasi ketombe, sering kali masalah ini muncul lagi keesokan harinya.

Gejala Ketombe

Tanda yang paling umum ketika seseorang mengalami ketombe adalah munculnya bercak atau serpihan putih di kulit kepala. Bercak ini berasal dari sel-sel kulit mati yang terlepas lalu menempel di rambut, bahkan sering kali jatuh hingga ke bahu atau pakaian. Kondisi ini biasanya terlihat jelas pada rambut berwarna gelap, sehingga membuat penderita merasa kurang percaya diri.


Selain serpihan putih, ketombe juga sering disertai dengan rasa gatal pada kulit kepala. Gatal ini muncul karena adanya iritasi ringan maupun peradangan akibat ketidakseimbangan pada kondisi kulit kepala. Jika digaruk terlalu keras, gatal bisa menimbulkan luka kecil atau bahkan memperparah iritasi.

Gejala lain yang juga sering muncul adalah adanya sisik berminyak atau kering di kulit kepala. Pada beberapa orang, serpihan ketombe tampak kecil dan kering, sementara pada yang lain bisa terlihat lebih besar, berminyak, dan menempel di helai rambut.

Dalam kasus yang lebih parah, ketombe dapat menimbulkan benjolan bersisik berwarna kuning hingga merah di sepanjang garis rambut. Benjolan ini biasanya terasa perih atau tidak nyaman, terutama jika kulit kepala sedang mengalami peradangan yang cukup serius.

Meskipun gejala ketombe tampak sederhana, kombinasi antara serpihan putih, rasa gatal, serta kulit kepala yang bersisik dapat sangat mengganggu penampilan dan kenyamanan sehari-hari.

Penyebab Ketombe

1. Kulit kering

Kalau udara dingin membuat seluruh kulitmu kering termasuk kulit kepala, maka kulit kering bisa jadi penyebab ketombe. Ketombe karena kulit kering menghasilkan serpihan yang lebih kecil dan kurang berminyak dibanding serpihan akibat dermatitis seboroik.

2. Kulit berminyak

Orang dengan kulit berminyak biasanya lebih rentan ketombe. Alasannya, Malassezia globosa memakan minyak di kulit kepala. Tubuh sebagian orang menganggap hasil pemecahan minyak ini sebagai zat yang mengiritasi, sehingga kulit kepala bereaksi dengan mempercepat pembaruan sel kulit, yang akhirnya menimbulkan ketombe.


ketombe rambut dandruff mengobati

3. Dermatitis seboroik

Kalau kamu mengalami ketombe parah, kemungkinan besar itu bentuk ringan dari dermatitis seboroik, yaitu kondisi kronis yang menyerang area tubuh tertentu.

4. Bilas yang kurang bersih

Pemakaian berbagai produk perawatan rambut harus diimbangi dengan pembilasan yang tuntas. Sayangnya, hal ini sering terabaikan. Jika tidak dibilas bersih, sisa produk bisa bercampur dengan debu dan kotoran.

5. Infeksi jamur Malassezia globosa

Asam oleat yang dihasilkan oleh Malassezia globosa bisa menyebabkan iritasi dan memicu ketombe. Kamu harus hati-hati, meskipun tidak menular, mikroba ini mudah berpindah lewat sisir, topi, helm, atau handuk. Kamu mungkin melihat serpihan putih atau kuning di rambut atau bahu.

Faktor Risiko

Siapa saja bisa terkena ketombe, tapi ada beberapa faktor yang membuat seseorang lebih rentan:

  • Usia: Biasanya, ketombe mulai muncul saat dewasa dan berlanjut hingga usia paruh baya. Tapi bukan berarti orang yang lebih tua terbebas sepenuhnya.
  • Penyakit tertentu: Beberapa penyakit serius seperti Parkinson dapat memengaruhi sistem saraf dan meningkatkan risiko ketombe.
  • Jenis kelamin: Menurut para ahli, pria lebih rentan ketombe dibanding wanita. Hormon androgen seperti testosteron merangsang aktivitas kelenjar minyak. Semakin banyak minyak, semakin besar pula kemungkinan reaksi peradangan dan munculnya ketombe.


Cara Mengatasi Ketombe


1. Gunakan sampo anti-ketombe

Ketombe ringan tanpa penyebab khusus bisa diatasi dengan berbagai produk perawatan rambut yang dijual bebas. Sebelum menggunakan sampo anti-ketombe, sebaiknya kamu berusaha mengangkat sebisa mungkin sisik di kulit kepala agar sampo bekerja lebih efektif.

Gunakan sisir atau sikat dengan lembut untuk mengangkat sisik yang lepas. Setelah itu, cuci dengan sampo khusus. Jangan terlalu agresif menggaruk atau mengelupas sisik karena bisa membuat iritasi semakin parah.

Kandungan sampo anti-ketombe:

  • Pyrithione zinc: Bekerja sebagai antijamur dan antibakteri, membunuh jamur penyebab serpihan di kulit kepala. Cukup lembut untuk dipakai setiap hari.
  • Ketoconazole: Efektif membunuh jamur penyebab ketombe.
  • Asam salisilat: Membantu mengangkat kerak berlebih dari kulit kepala. Tapi pada beberapa orang, bisa membuat kulit semakin kering.
  • Coal tar: Berfungsi sebagai antibiotik dan antijamur. Namun, bisa menyebabkan perubahan warna pada rambut pirang, abu-abu, atau putih.
  • Selenium sulfide: Antijamur yang mampu memperlambat kematian sel kulit.


Sampai sekarang, belum ada obat yang benar-benar menyembuhkan ketombe. Yang bisa kamu lakukan adalah mengendalikannya supaya tidak semakin parah. Ketombe bisa muncul kembali meskipun kamu sudah memakai sampo. Karena itu, sebaiknya gunakan sampo anti-ketombe secara rutin.

2. Konsultasi ke dokter

Kalau ketombe dan rasa gatal terus berlanjut atau gejalanya makin parah, sebaiknya kamu berkonsultasi ke dokter. Dokter bisa mengidentifikasi masalah dan memberikan perawatan atau resep obat tertentu.

Biasanya, dokter kulit bisa mendiagnosis ketombe hanya dengan melihat kulit kepalamu. Mereka juga bisa memastikan apakah ketombe disebabkan oleh kondisi lain seperti eksim atau psoriasis yang sama-sama bisa menimbulkan kulit kepala bersisik.

⚠ Catatan

Aesthetics Daily tidak memberikan saran medis, diagnosis, atau rekomendasi produk/perawatan. Apabila mempunyai masalah kulit, rambut, tubuh, atau gigi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter berpengalaman atau ahli kesehatan profesional untuk memperoleh solusi yang sesuai.

Tags
3/related/default